Sunday, May 27, 2012

One Day Hike : Ohira Yama - Kamakura - Enoshima



Hutan bambu
Mendengar kata Jepang, kita sering teringat akan gedung-gedung pencakar langit di pusat Tokyo, kuil-kuil di Kyoto, dan bahkan hiruk-pikuk di Takeshita-Dori, satu jalanan sempit yang penuh dengan anak muda Jepang. Tapi, di artikel saya yang pertama ini, saya akan membahas tentang retreat dari semua hiruk-pikuk kota-kota besar itu, mendaki puncak tertinggi Kamakura, memandang kota Yokohama dari puncak itu dan klimaksnya, mendengar suara ombak dari tebing putih di Enoshima.
Berada di sekitar 50 Menit dari Stasiun Tokyo, dan 20 Menit dari Stasiun Yokohama, Kamakura juga dikenal dengan kuil-kuilnya yang bertebaran di mana-mana. Kamakura memiliki satu puncak tertinggi bernama Ohira.

[Ohira Yama Hiking]


Tangga batu di luar Kenchoji temple
Satu buku hiking yang selalu saya gunakan untuk memandu saya mengatakan hal seperti ini: "A good view, only for they who wants to walk." Ada benarnya. Perjalanan ke puncak Ohira akan membawa kita melintasi Kenchouji temple. Sebuah bangunan kuno yang sudah direnovasi. Di ujung kuil ini ada sebuah gerbang dihiasi plat-plat berwarna emas berkilat. Keluar dari sini, akan tampak sebuah tangga batu yang diapit pohon-pohon menjulang tinggi.
Melepas Kenchoji temple, Kita akan dibawa ke sebuah hutan bambu kecil. Dari sana, di ujung sebuah tangga terjal ada kuil lain lagi, Hansobo Temple yang dihiasi patung-patung Karasu Tengu, manusia separuh burung, memiliki paruh dan bersayap. Secara literal, Karasu berarti burung gagak. Konon mereka yang menjagai gunung ini. Kalau kita jeli, kita akan menemukan satu patung yang berbeda. Alih-alih paruh, dia memiliki hidung panjang. Makhluk yang satu ini bernama Tengu.
Dari sana, barulah kita memasuki jalan setapak gunung. Jalanan yang lumayan kotor dan berbau, dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi dan rumput dan lumut.
Tapi, di tengah bau pohon dan rumput itu, kita bisa berdiri di observation deck dan memandang gunung Fuji dari kejauhan. Di musim semi seperti sekarang ini, Gunung Fuji akan terlihat cantik dengan salju yang menutupi puncaknya.
Karasu Tengu
Dari observation deck, kita memasuki hutan lebih dalam lagi. Jalan setapak menanjak ini akan membawa kita ke dunia yang berbeda setiap meternya. Mulai dari ilalang-ilalang pendek, batu-batu terjal berlumut, sampai pohon-pohon cedar tinggi. Setelah melewati rentetan pohon cedar itu, barulah kita memasuki puncak Ohira.
Sekilas, seolah tidak ada pemandangan yang berarti di puncak Ohira, puncak tertinggi Kamakura yang sederhana ini. Tapi di balik papan penunjuk, kita bisa melongok ke balik pagar besi yang menjaga agar orang tidak jatuh, dan menikmati pemandangan kota Yokohama dari kejauhan. Saya bisa mengenali Landmark Tower, salah satu simbol kota Yokohama, dengan mudah.
Turun dari gunung, nikmati kota Kamakura sejenak, menyantap Soba dingin untuk melepas lelah. Kita masih bisa berputar kota kuno ini sejenak, menyambangi beberapa kuil. Saya menyarankan untuk pergi ke Hokokuji Temple, karena kuil ini terkenal dengan hutan bambunya yang cantik, sampai ia mendapat julukan Bamboo Temple. Kita juga bisa mencari cindera mata di sini kalau mau. Ada banyak toko yang menjual ukiran kayu di sepanjang jalan.

Rute hiking 3 jam ke puncak Ohira ini seperti di bawah ini:

Stasiun Kita Kamakura
Summit of Kamakura City
      |
Kenchoji Temple
      |
Hansobo
      |
Observation Deck
      |
Puncak Ohira
      |
Zuisenji Temple
      |
Kamakuragu Shrine
      |
Kamakura Station (Lunch)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendaki gunung di Jepang. Mungkin sebagian besar orang sudah tahu, tapi saya akan mengulanginya di sini.
  1. Jangan lupa memberi salam : "Konnichiwa". Semua pendaki di sini saling bertukar salam saat mendaki gunung.
  2. Pakai sepatu yang enak untuk dipakai berjalan kaki.
  3. Bawa air dan makanan ringan yang secukupnya.
  4. Kalau ada toilet, masuk dan selesaikan urusanmu walaupun tidak ada urusan mendesak, jangan tunggu, karena di gunung jarang ada toilet.
  5. Sampah harus dibawa pulang, karena itu sediakan kantung plastik khusus untuk sampah.
  6. No Smoking, please...

 [Chigo ga Fuchi, Enoshima]

Chigo ga Fuchi, Enoshima
Jujur, Puncak Ohira dan perjalanan tadi tidak akan memuaskan tanpa tebing yang dideru ombak. Chigo ga Fuchi berada di ujung barat Enoshima, sebuah pulau tak jauh dari Kamakura.
Dari Kamakura, kita pindah ke Enoshima dengan menggunakan kereta. Tidak jauh dari pintu keluar kereta, ada pusat pariwisata, ambil satu peta Enoshima dari sana. Peta ini akan sangat berguna untuk memandumu ke Chigo ga Fuchi.
Perjalanan ke Chigo ga Fuchi tidak mudah karena harus melintasi lautan manusia. Ditambah lagi beberapa perempatan akan membuat kita bingung. Karena itu kita membutuhkan peta dari pusat pariwisata itu tadi.
Jalanan Enoshima selalu dipenuhi dengan orang-orang, tidak jauh berbeda dengan Takeshita dori di Harajuku. Dipenuhi dengan keramaian anak-anak muda. Jalan setapak itu diapit oleh pertokoan di kanan dan kirinya.
Setelah berjalan merambat sekitar setengah jam, jalanan akan kembali terlihat lengang dan kali ini kita akan disuguhi pemandangan lautan luas. Terus saja berjalan mengikuti peta.
Airnya yang jernih berwarna hijau karena rumput laut
 Chigo ga Fuchi adalah sebuah tebing bebatuan yang demikian rendah sampai kita bisa memegang air laut kalau mau. Beberapa orang memilih untuk duduk di sana berjam-jam, memancing ikan. Tebing-tebing yang tidak rata itu membuat beberapa lekukan yang menimbun sisa air laut yang menyurut. Air genangan itu berwarna hijau jernih, berkilat saat sinar matahari menerpanya.
Di Enoshima, hanya ada satu hal yang perlu diperhatikan. Hati-hati dengan burung Tobi. Mereka terbang rendah, dan mengincar makanan. Sesekali  mereka akan menerjang turun dan menyerobot makanan di tanganmu. So, be careful!
Di dekat Chigo ga Fuchi, ada satu gua dengan biaya masuk 500 Yen (sekitar 50.000 Rupiah). Kalau tertarik dengan situs kuno dan patung-patung Budha kecil dari batu, kita akan bisa menikmati gua ini. Kalau tidak tertarik, never enter the cave! Saya menyesal menghabiskan 500 Yen untuk mengunjungi gua ini. *sigh...


[Pilihan perjalanan setelah ini]

Ada rencana setelah ini? Kita bisa menunggu sunset di Chigo ga Fuchi sambil menikmati sisa makanan yang dibawa dari puncak Ohira, atau menghabiskan waktu di kafe yang menghadap laut secara langsung, atau bahkan mengelilingi Enoshima.
Enoshima memiliki beberapa taman dan observation tower. Beberapa mengharuskan kita untuk membayar biaya masuk.
Untuk memperingan biaya, Enoshima memiliki one day pass seharga 1000 Yen. Kita bisa berkeliling di empat tempat ini, menghemat 350 Yen!
1. Enoshima Escalator : Membawa kita ke puncak Enoshima
2. Enoshima Sea Candle : Observation Tower di Enoshima
3. Enoshima Samuel Cocking Garden : Botanical Garden
4. Enoshima Iwaya : Gua yang tadi saya paparkan di atas
Atau, kita bisa kembali ke Tokyo, Yokohama, Shinjuku dan berkeliling menikmati suasana malam di sana. It’s your choice !

[Perjalanan Pulang]

Perjalanan kembali ke Enoshima Station memiliki dua alternatif. Dengan menggunakan perahu (400 Yen) atau berjalan kaki lagi kembali ke stasiun. Pelabuhan perahu berada di ujung barat Chigo ga Fuchi. Ada papan kayu yang menunjukkan arah.

[Access]

Tokyo Station ke Kita Kamakura :
   JR Yokosuka Line down for Zushi atau Kurihama
Kamakura Station ke Enoshima :
   Enoshima Line down for Fujisawa
Enoshima Station ke Tokyo:
   Enoshima Line down for Fujisawa, turun di Fujisawa Station. 
       Ganti ke Tokaido Line down for Tokyo.

[Map]

Show bigger map: Kamakura - Enoshima one day trip 


[Total Fee]

Bekal Hiking : 500 Yen
Kereta : Tokyo - Kita Kamakura 780 Yen (Dari Stasiun Tokyo)
            : Kamakura - Enoshima 250 Yen
            : Enoshima - Tokyo 1100
Lunch : Kurang lebih 1000 Yen
Optional Fee : Perahu pulang ke Enoshima Station 400 Yen
                      : 1 day pass Enoshima 1000 Yen



[Guide Book]






Judul : Tokyo Kinkou Yuru Tozan
Penulis : Nishino Toshiko
Penerbit : Jitsugyou no Nihon sha
Harga : 1200 Yen
Bahasa : Jepang