Saturday, October 6, 2012

The Season


Hari ini saya mengunjungi satu lagi istana Jepang. Istana yang saya kunjungi kali ini adalah Nagoya Castle. Ada satu hal yang saya sadari tentang istana Jepang. Menurut saya, istana di Jepang bisa dibagi menjadi dua jenis.

Pertama, adalah istana seperti Nara Castle (Heijo-kyo Castle) yang memang dibangun sebagai pusat pemerintahan. Istana ini dibangun dengan tembok istana rendah yang terbuat dari kayu. Pilarnya berwarna merah, berjajar dua di kanan dan kiri untuk menyangga atapnya yang kabarnya waktu itu terbuat dari besi berat. Istana ini dibangun 1300 tahun yang lalu, membawa harapan agar Jepang bisa dipersatukan menjadi sebuah negara. Di dalam istana ini, sebagian besar pejabat istana memikirkan bagaimana cara menjadikan negara menjadi lebih baik dan agar rakyatnya bisa hidup sedikit lebih nyaman.


Heijyo-kyo Castle - Daigokuden (Great Main Hall)

Kedua, adalah istana seperti Nagoya Castle yang saya kunjungi hari ini. Istana ini dibangun tinggi di sebuah bukit, dibangun tinggi, dikelilingi sebuah kolam dalam dan tembok yang terbuat dari batu. Bahkan hari ini saya menyadari bahwa pintu istananya terbuat dari besi tebal!

Nara Castle dibangun di masa-masa damai, di mana harapan masih berkembang di dada seorang raja dan pejabat istananya. Di mana rakyatnya masih bisa tertawa dan menikmati makanan mereka bersama dengan keluarga.

Nagoya Castle dibangun di masa perang. Saya yakin waktu itu raja dan pembesar istana hanya bisa memikirkan bagaimana cara untuk melindungi negara mereka dari serangan musuh, sehingga mereka kurang memikirkan kesejahteraan rakyat mereka.


Nagoya Castle - Tenshukaku (Main Keep)

Menurut saya, selalu ada waktu untuk segala sesuatu. Ada musim untuk menanam, ada musim untuk menuai. Ada juga musim untuk bersantai dan bercanda tawa, tapi ada juga musim untuk mengeratkan ikat pinggang, menggulung lengan kemeja dan bekerja keras serta berhemat.

Semua musim punya arti sendiri-sendiri, dan punya taktik sendiri untuk menanganinya. Jepang mengerti cara untuk mengatasi setiap musim. Mereka membangun Nara saat musim untuk membangun sebuah negara. Mereka membangun Nagoya castle saat musim untuk melindungi negara mereka.
Intinya, mereka tahu di musim apa mereka sekarang. Mereka tahu cara mengatasi musim itu, dan mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.

Seperti hidup itu sendiri kan?

Pertama, kita perlu tahu dimana kita berada sekarang.

Kedua, kita perlu tahu apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi keadaan itu.

Terakhir, kita perlu melakukan apa yang kita ketahui tersebut untuk membawa kita kepada sebuah musim yang lain. Sebuah musim yang lebih baik.



How to go:

1. Nara Castle (Heijyo-kyo Castle)

Turun di Yamato Saidaiji Station (Kintetsu Line) dan jalan terus ke arah timur sekitar 15 menit.


View Larger Map



2. Nagoya Castle

Turun di Shiyakusho Station (Meijo Line, Subway).
Pintu utama Nagoya Castle berada di dekat sana.


View Larger Map

Wednesday, October 3, 2012

Bambi Everywhere!

Salah satu keunikan kota Nara adalah rusa. Rusa di Nara dianggap suci karena kabarnya dulu seorang dewa datang ke Nara dengan menggunakan Rusa. Kita bisa melihat Nara di berbagai tempat, bahkan di tengah jalan sekalipun. Jadi, rasanya seperti di taman safari, hanya saja hewan yang ada hanya rusa.

Untuk menjaga agar wisatawan tidak memberikan makanan sembarangan pada rusa-rusa tersebut, pihak pariwisata Nara memiliki cara unik. Mereka menyediakan sebuah snack khusus bagi rusa dan dijual dengan harga 150 Yen, berisi 10 lembar. Nama snack ini adalah Shika-senbei (Deer Biscuit)


Rusa yang duduk di tengah jalan

Dengan adanya snack khusus ini, hati wisatawan (termasuk saya) jadi lebih terdorong untuk memberikan makanan khusus ini pada para rusa. Lagipula, di pinggir jalan, selalu ada papan yang mengingatkan bahwa rusa-rusa ini sensitif. Mereka bakal sakit perut kalau makan makanan lain.

Selain itu, yang perlu kita ingat adalah bahwa rusa-rusa ini bukan hewan peliharaan. Mereka mungkin saja sudah terbiasa dengan manusia, tapi mereka tetap saja hewan liar. Kalau mengamuk, mereka bisa menyeruduk, bahkan menendang. Beberapa kali saya mencoba untuk mengusap kepala rusa-rusa ini, tapi mereka selalu berjenggit dan segera kabur.

Selama dua hari ini, saya bisa menemukan rusa-rusa di tempat sebagai berikut:
1. Nara Park
2. Kompleks Koufuku-ji temple
3. Kompleks Kasuga Taisha Shrine
4. Great Southern Gate of Todai-ji temple

Cobalah membeli Shika-senbei dan bersenang-senanglah dengan rusa-rusa di Nara!
Kalau suka dengan hiruk pikuk, pilihlah Nara Park atau kompleks Koufuku temple. Kalau lebih suka tempat yang sepi dan tenang, pilihlah jalan setapak di kompleks Kasuga Taisha Shrine. Dan hati-hati, tetap ingat bahwa rusa-rusa ini bukan hewan peliharaan.


MAP


View Deer in a larger map

Tuesday, October 2, 2012

Slow Travel

Untuk perjalanan kali ini, saya tidak punya rencana apapun. Saya hanya ingin berjalan dan menyusuri kota, mencari tahu satu tempat dan berjalan lagi ke tempat yang lain hanya berbekal satu buku panduan dan peta-peta yang tersebar hampir di seluruh kota.

Hari ini, saya tiba di Nara, sebuah ibukota Jepang zaman dulu, bahkan sebelum Kyoto. Sialnya, saya tidak bisa tidur semalaman suntuk karena saya menggunakan bus ke kota ini, diguncang oleh geronjalan jalan selama 9 jam! FYI, saya menggunakan poin untuk membeli tiket bus ini, jadi saya tidak mengeluarkan uang sepeserpun.

Jadi inilah rencana saya, menikmati hari yang berjalan dengan lambat tanpa dipaksa-paksa oleh deadline dan peraturan manapun yang berhubungan dengan waktu.

Sudah saya ucapkan selamat tinggal pada jam tangan saya hanya untuk minggu ini.

Berikut adalah daftar tempat yang saya kunjungi hari ini:

1. Sarusawa Pond
Terletak tak jauh dari stasiun Nara, kolam ini adalah salah satu pemandangan terkenal Nara. Biasanya di kartu pos, kolam ini dipasangkan dengan pagoda bertingkat lima, milik kompleks Koufukuji Shrine.

2. Umeko Temple
Terletak di salah satu sudut Sarusawa Pond. Saya tidak akan tahu tentang keberadaan temple unik ini kalau tidak ada penjelasan di sekitar kolam. Apa uniknya? Umeko Temple dibangun terbalik!
Biasanya, temple dibangun menghadap ke arah yang sama dengan gerbang torii nya. Tapi kuil ini dibangun terbalik.

Sarusawa Pond dan Pagoda tingkat lima di pagi hari
Ada satu kisah sedih tentang kuil ini.

Seorang gadis pelayan istana kerajaan mendapat hati raja yang sedang ia layani. Si gadis itu sendiri juga menyukai sang raja dan mereka menjadi sepasang kekasih. Hanya saja, entah karena kesalah pahaman atau apa, si gadis mengira sang raja sudah tidak menyukainya lagi lantaran sang raja menjadi jarang menyuruh gadis itu menghadap.

Si gadis yang tidak bisa menahan luka hatinya menangis dan menjatuhkan dirinya ke dalam kolam. Sang raja yang tahu bahwa kekasihnya ini meninggal segera berlari menuju ke kolam dan mendendangkan sebuah lagu cinta bagi gadis itu.

Beberapa ratus tahun kemudian, seorang pendeta bertemu dengan arwah gadis itu dan membimbing gadis itu ke surga. Pendeta itu akhirnya membangun kuil bagi gadis itu dengan posisi terbalik agar sang gadis tidak lagi memandang kolam dan mengingat kesedihannya di surga sana.

3. Koufukuji Shrine
Kuil ini adalah salah satu situs yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan sejarah dunia. Di sekeliling kuil ini kita bisa melihat rusa-rusa berkeliaran. Kita bisa membeli Shika-senbei (Biskuit Rusa) untuk cemilan si rusa. Awas, jangan makan biskuit itu, karena biskuit itu hanya khusus untuk rusa!

4. Karakuri Museum

Karakuri Museum
Saya menemukan sebuah museum mungil di pinggir jalan sempit. Di kedua sisi jalan penuh dengan rumah-rumah dengan model kuno. Bahkan papan penunjuk museum itu terbuat dari kayu. Museum itu ternyata memamerkan mainan anak-anak zaman dulu. Saya kagum dengan berbagai trik yang digunakan untuk membuat mainan itu. Mulai dari pasir, kertas, benang, bahkan kayu pun bisa mereka gunakan untuk membuat mainan yang bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan baterai ataupun listrik!










Selebihnya, saya habiskan sisa hari saya di dalam kamar hotel, tepar karena kurang tidur!!